Category Archives: Renungan

Surat Buat Bapak (pertama)

Samarnya sebuah bayangan, membuat redup keadaan ini. Detik dalam bejana, menetes demi titik dan titik menyambut kebeningan.

Ketika kegelisahan melanda, tanpa mengundang tawa, aku resah dan gila. Kau terima kami dengan sebuah doa, agar kami menjadi dan menjadi diri kami seutuhnya. Walau, sebenarnya aku bimbang, akan tetapi kau tahu apa yang aku rasakan. Dengan Tulus ikhlasmu, serta doa mu, aku haturkan kata terimakasih.

Kata terimakasih, yang aku pikir, kau pun tak akan mau menerimanya, sebab kau tahu yang terbaik bagi kami. Benarlah jasamu, benarlah bakti mu, benar pula lah jalan yang kau tunjukkan itu. Kau buka kan kami sebuah pintu terang diantara lorong gelap gemerlap kehidupan, yang membuat mati kutu ruh kami.

Pengorbananmu tanpa letih dan merajuk, aliran air mu laksana dahaga yang membasahi sebuah batu panas karena cahaya matahari.

Maaf jika aku salah, sebab aku tak tahu harus berbuat apa, dan ini pula bukti kebodohanku. Ku sesali di waktu itu tak kupasrahkan sepenuhnya, hanya sebatas mengikuti arah mata angin mu, tanpa aku sendiri yang mengikuti arah itu. kau bangunkan sebuah jembatan  kehidupan, untuk sebuah kehidupan yang pasti dan kekal. Namun, harapku semoga kau tidak akan lepaskan kami begitu saja, semangati kami dengan doa-doa mu yang suci, seolah-olah menjadi tali yang terikat dalam jembatan itu, agar kami tidak melihat getirnya jurang kehidupan dibawah.

Dan Alloh pula yang maha mengetahui akan segalanya…… Amin, ya robbal ‘alamiiiiin.

 

Bersemayam dalam Dinding retak

Dinding retak di ujung sempit rumah kontrakan, dengan jaring laba-laba bertebaran dalam penjuru tiang penyangga langit kusam.

Aku Tertegun dalam sosok yang tak nyata, namun hadir. Sesak dan lemas tergulai dalam sujud.

Detik-detik kaca, menyamarkan rupa dan warna, ia menjadi kelabu dan serba tak jelas. Bisikan-bisikan musik tidak berirama, mengusik kerapuhan tiang utama.

Sengaja aku Gelapkan, aku sunyikan Agar aku dapat mengalirkan air jernih kedalam bejana cintaMU.

Ku Tahu, Engkau Tunggal, Ku Tahu Kau Kuasa atas segala sesuatu.

Jadi Please, help me with your power to me…. raise me to there …… it is beside you.

dont leave me with your angry, bless me as your create…who will be back to you…

Amin….. doaku menjadi pahatan nisan yang termuseumkan dalam pusara hati ini. Abadilah bersemayam di dalamnya, dan tetaplah kontrol Ruh ini…untuk lurus padaNya….